Kamis, 16 Juni 2022

3.3a.6 Refleksi Terbimbing

 


3.3.a.6 Refleksi Terbimbing -- Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

Rolipa, S.Pd
CGP 4 Kabupaten Banyuasin


Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?

Dalam menyusun suatu program kegiatan perlu dianalisis terlebih dahulu tentang dampak dan resiko yang mungkin terjadi hingga kemungkinan terburuk sekalipun. Program yang berdampak langsung pada siswa tentu saja dalam hal merancang pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaannya kita hendaknya mempertimbangkan hasil evaluasi dari kegiatan sebelumnya dengan model 4F (Fact, Feeling, Finding, Future).

  • Fact (Fakta)                     :  Catatan objektif tentang apa yang telah terjadi
  • Feeling (Perasaan)          :  Reaksi emosional terhadap situasi yang terjadi
  • Finding (Temuan)           :  Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut
  • Future (Masa depan)       :  Menyusun pembelajaran pada masa yang akan datang

Apa yang mengejutkan  yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid?

Kita menjadikan siswa sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, dan kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Tugas guru hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana siswa memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Apa yang berubah  yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?

Konsep Monitoring Evaluasi dan dua belas prinsip  dasarnya yang saya inginkan dalam penerapan program pengelolaan yang berdampak pada murid. Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilaian luar independen. Monitoring dan evaluasi perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, Kertsy Hobson menawarkan dua belas prinsip dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :

  1. Mengapa perlu melakukan monitoring dan evaluasi?
  2. Menyetujui prinsip-prinsip yang menjadi pedoman.
  3. Menentukan program atau proyek yang perlu dimonitor.
  4. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi.
  5. Menentukan topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi.
  6. Mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah.
  7. Mengidentifikasi informasi yang perlu diketahui.
  8. Memutuskan bagaimana informasi diperoleh.
  9. Menilai kontribusi/pengaruh yang diberikan.
  10. Menganalisis dan menggunakan informasi.
  11. Menjelaskan data
  12. Etika dan proteksi data

Apa yang menantang bagi Anda untuk memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?

 Saya menyusun program sederhana yang melibatkan murid dan orang tua dan dalam penyusunan program yang berdampak pada murid saya menggunakan pendekatan BAGJA dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Saya optimis bahwa dengan pendekatan BAGJA akan memberikan solusi alternatif atas permasalahan siswa di sekolah. Kita dapat mengidentifikasi dan menginventarisasi kekuatan yang ada untuk dimaksimalkan dengan cara menyusun program yang diawali dari perumusan tujuan berupa pertanyaan sekolah yang diimpikan hingga memetakan potensi yang mungkin bisa dioptimalkan dengan bercermin pada evaluasi hasil kegiatan sebelumnya sebagai gambaran penyusunan program terutama dalam mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang akan terjadi, sehingga kita siap apabila rencana yang dijabarkan belum menemui hasil yang diharapkan dengan menyiapkan rencana alternatif untuk melakukan eksekusi kegiatan.

Sumber-sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid.

Dalam rangka mewujudkan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan program yang berdampak pada murid, guru dan sekolah tentunya tidak dapat bekerja sendiri. Mereka akan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari komunitas. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar.



0 komentar:

Posting Komentar