Kamis, 14 Juli 2022

 

Aksi Nyata Modul 3.3 Pengolahan Program yang Berdampak 
pada Murid

 

Rolipa

 

CGP Angkatan 4 Kabupaten Banyuasin


Latar Belakang


Program yang berdampak pada murid adalah program yang meningkatkan keberpihakan pada murid, yang menguatkan apa yang kita miliki, mengajarkan anak atau mendorong kebermaknaan atau komitmen kepada mereka, dan implementasi kepemimpinan murid atau secara kontektual. 

Guru tidak hanya berperan dalam pembelajaran, pendidikan dan pengembangan kurikulum tapi sangat penting dalam pembentukan karakter profil pelajar Pancasila.

Dalam pembentukan karakter profil pelajar pancasila maka dilaksanakan projek salah satunya yang bertema bangunlah jiwa raga bertopik cegah perundungan siber. Diangkatnya tema bangunlah jiwa raga dengan topik cegah perundungan siber karena sesuai dengan visi sekolah yaitu Terwujudnya pembelajar sepanjang hayat yang cakap, berkarakter Pancasila dan ramah lingkungan


Tujuan

    Untuk melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada murid ini diharapkan menjadi perangkat yang menawarkan titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk penyelesaian permasalahan perundungan dunia maya di sekitar mereka.


PROSES AKSI

Dilakukan mengikuti Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi Guru SMA Tema: Bangunlah Jiwa Raganya oleh Ari Dwi Kristiani yang dipublikasi pada 2021.

A. Merancang Kegiatan Projek

B. Melaksanakan Kegiatan Projek Sesuai Jadwal yang Dirancang

C. Memantau Keterlaksanaan Projek

A. Merancang Kegiatan Projek

Pertemuan khusus kepala sekolah dan guru komite pembelajaran PSP membahas 5 hal.

1) Bentuk tim fasilitasi projek cegah perundungan siber.

2) Bagi siswa dalam kelompok yang dibina oleh seorang guru.

3) Rancang materi & kegiatan tiap pertemuan termasuk asesmen yang menyangkut elemen dan sub-elemen dimensi profil pelajar Pancasila.

4) Bahas materi projek melalui diskusi Bersama 2 orang fasilitator guru dalam melaksanakan program “Roots Indonesia” sbg narsum.

                                       

Jadwal Kegiatan Projek Pencagahan Perundungan Siber









B. Melaksanakan Kegiatan Projek Sesuai Jadwal yang Dirancang




1. Hasil tes awal ttg perundungan siber rendah. Kemampuan berbicara rendah.

2. Pertemuan kepsek & tim   fasilitasi projek membahas progress report projek, solusi perbaiki pengetahuan siswa tentang perundungan siber dan meningkatkan kemampuan bicara  siswa melalui kelas merdeka.

3. Ketiga, dalam upaya ciptakan kelas merdeka & atasi kurangnya jumlah ruang kelas karena siswa dibagi dalam kelompok kecil, solusinya adalah siswa dibebaskan memilih tempat yang nyaman untuk membahas projek. Lokasi belajar indoor bagi siswa dan guru biasanya adalah ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, gedung olahraga sedangkan lokasi outdoor yaitu saung, taman dekat kolam ikan dan area bawah pohon.



4. Merancang Pembuatan Poster

Dalam merancang pembuatan poster siswa diajak 

keruang laboratorium komputer dan sebagian menggunakan

HP android.



5. Berlatih kompanye dan unjuk rasa kompanye

Disini siswa berlatih kompanye dengan antar kelompok kemudian unjuk kompanye dengan antar kelas.


6. Berlatih debat dan debat antar kelompok kelas

Disini siswa berlatih melakukan debat dengan tema perundungan siber yang dilakukan dengan antar kelompok kemudian unjuk rasanya antar kelas



7. Persiapan Roots Day

    Persiapan Roots Day projek tema bangun jiwa raga topik cegah perundungan siber yang dilakukan oleh kelas X di SMA Negeri 3 banyuasin III dimulai dari pemilihan kelompok untuk tampil seperti menari, menyanyi, puisi, berkompanye melalui poster, papantun bersambut dan yel - yel perundungan.



8. Roots Day

    Pelaksanaan Roots Day dilakukan pada saat pembagian raport yang akan dihadiri Kepala Sekolah wali siswa, komite Sekolah,  yang akan menghadiri dan menyaksikan acara puncak atau istilah Roots Day projek tema cegah perundungan siber unjuk kreasi yang dilakukan pada hari jumat tanggal 24 Juni 2022.

















C. Memantau Keterlaksanaan Projek

Instrumen pemantauan terhadap kegiatan projek, pihak sekolah mengundang pengawas bina untuk menyusun instrumen bersama kepala sekolah, koordinator tim fasilitasi projek dan beberapa guru.


 Perasaan (feelings) :
Perasaan ketika menjalani dan setelah menjalani aksi nyata sangat antusias, semangat, dan bahagia melihat antusiasme murid saat melakukan kegiatan projek,  pada awalnya banyak dari murid yang kurang memahami apa dan bagaimana Perundungan. 
Murid terlatih untuk berkolaborasi melakukan kegiatan projek , percaya diri, mandiri dan kreatif menggali potensi dan memunculkan serta menyampaikan ide-ide mereka tentang bagaimana pemahaman dan bagaimana mencegah perundungan.Yang juga menarik dari kegiatan projek ini, sesama murid saling memotivasi, mendukung dan berkolaborasi agar mereka tampil percaya diri untuk memahami dan mencegah perundungan.

Pembelajaran (findings) :
Pembelajaran yang didapat dari kegiatan projek bangunlah Jiwa Raga dengan tema cegah perundungan siber adalah masih banyak murid yang belum memahami tentang perundungan , yang termasuk perundungan dunia maya antara lain : Mengirimkan email /sms berisi hinaan/ ancaman, Menyebarkan gosip yang tidak benar / menyenangkan lewat sms, email, komentar di jejaring sosial (Path, Facebook, twitter) HOAX, Pencuri Identitas Online (membuat profile palsu kemudian melakukan aktivitas yang merusak nama baik seseorang), Berbagi gambar pribadi tanpa ijin, Menggugah informasi atau video pribadi tanpa ijin, Membuat blog/Meme berisi keburukan terhadap seseorang. 

Kegiatan atau perilaku yang termasuk perundungan tersebut seringkali dilakukan oleh murid di sekolah, sehingga dengan adanya kegiatan projek  ini murid lebih memahami perilaku yang termasuk perundungan.
Murid juga lebih memahami bahaya kecanduan gawai dan ciri-ciri seseorang sudah mengalami kecanduan gawai dan bagaimana mengatasinya.

Penerapan Kedepan (Future) :

  • Melatih Kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada murid untuk menyelesaikan permasalahan perundungan dunia maya di sekitar kita dan murid.
  • Membentuk polisi cyber bullying di sekolah








0 komentar:

Posting Komentar